Tahun Ini Penuh Serba-serbi Pendataan di Dunia Operator Madrasah

 

Tahun Ini Penuh Serba-serbi Pendataan di Dunia Operator Madrasah



Madarsah Aliyah 45 Gianyar, 28/9/2025. Tahun ini bisa disebut sebagai tahun yang paling padat bagi para operator madrasah. Seolah tiada henti, berbagai jenis pendataan hadir silih berganti dengan tantangan dan dinamika tersendiri. Mulai dari aplikasi yang error, sistem yang tidak stabil, hingga benturan data akibat integrasi dengan lembaga lain, semuanya menjadi warna-warni perjalanan dunia operator.

1. Pendataan EMIS yang Dramatis
Pendataan EMIS (Education Management Information System) tahun ini menjadi sorotan utama. Banyak operator mengeluhkan aplikasi yang sering error, lambat, dan tidak jarang membuat pekerjaan menumpuk. Situasi ini membuat operator harus bekerja ekstra, bahkan hingga larut malam, demi memastikan data madrasah tetap ter-update sesuai ketentuan.

2. Pendataan Ujian AN
Asesmen Nasional (AN) juga menjadi agenda penting dalam kalender pendidikan. Operator dituntut untuk memastikan data peserta ujian benar-benar valid. Proses verifikasi dan validasi peserta ujian membutuhkan ketelitian tinggi, sebab sedikit saja kesalahan dapat berakibat fatal pada proses ujian siswa.



3. Sulingjar
Sulingjar atau survei lingkungan belajar turut menambah daftar panjang tugas operator. Instrumen ini menilai kondisi belajar mengajar di madrasah melalui kuesioner yang harus diisi dengan akurat. Meskipun tujuannya baik, pelaksanaannya tetap menambah beban teknis di lapangan.

4. Pendataan TKA
Tes Kemampuan Akademik (TKA) adalah instrumen penilaian yang disusun secara terstandar untuk mengukur capaian akademik individu murid. TKA dilatarbelakangi oleh kebutuhan adanya laporan capaian akademik yang bersifat objektif, valid, dan dapat dibandingkan antarsatuan pendidikan.

Selama beberapa tahun terakhir, ketiadaan laporan capaian akademik dari penilaian terstandar menimbulkan berbagai permasalahan, khususnya ketika diperlukan perbandingan hasil belajar murid yang berasal dari sekolah atau madrasah berbeda. Dalam konteks tersebut, TKA hadir sebagai solusi untuk menyediakan data akademik yang dapat dijadikan dasar dalam:

  1. Menilai perkembangan dan pencapaian akademik siswa secara individual.
  2. Membandingkan capaian akademik antarmurid atau antarsatuan pendidikan.
  3. Memberikan umpan balik yang bermanfaat bagi guru, sekolah, orang tua, maupun pembuat kebijakan pendidikan.


Dengan demikian, TKA bukan hanya sekadar tes, tetapi juga sebuah sistem pelaporan akademik yang mendukung terciptanya pendidikan yang lebih transparan, akuntabel, dan terukur.

5. Ujian Moderasi Beragama
Sebagai ciri khas Kementerian Agama, tahun ini juga dilaksanakan ujian moderasi beragama. Pendataan peserta ujian ini membutuhkan kesiapan operator untuk memastikan seluruh tenaga pendidik dapat mengikuti dengan tertib.


Dunia Operator Penuh Intrik
Serangkaian pendataan ini memperlihatkan betapa kompleksnya peran operator madrasah. Tidak hanya menginput data, operator juga harus menghadapi intrik berupa keterlambatan aplikasi, sistem error, hingga kebijakan yang berubah mendadak. Kondisi ini kerap membuat operator berada di posisi serba salah.


Harapan untuk Kementerian Agama
Melihat dinamika ini, banyak operator berharap Kementerian Agama dapat menyatukan sistem pendataan dalam satu aplikasi terpadu. Dengan begitu, operator tidak perlu berulang kali menginput data di berbagai platform. Selain itu, kemandirian aplikasi di bawah Kementerian Agama diharapkan mampu mengurangi ketergantungan pada sistem Dinas Pendidikan yang kerap menimbulkan sinkronisasi data lama dan membingungkan pengguna.

Akhirnya, tahun penuh pendataan ini menjadi bukti nyata bahwa operator madrasah adalah garda terdepan administrasi pendidikan. Mereka bekerja dalam senyap, namun hasil kerja mereka sangat menentukan lancarnya berbagai program pendidikan di Indonesia. red. Aa

 

Komentar